MAKALAH
IAD IBD ISD
PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA MENURUT AL-QUR`AN DAN
SAINS
OLEH:
LIMARJANI : 11521032
M. FERI .W : 11521047
YANTI : 11521037
PANDY IRAWAN : 11521054
MODERATOR :
Rika Novalina : 11521041
DOSEN PEMBIMBING :
Fauzan, S.Sos.I
JURUSAN DAKWAH
KOMUNIKASI PENYIAR ISLAM (KPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP
2011/2012
KATA PENGANTAR
Assalammua’laikum
wr.wb
Puji
syukur kita sanjungkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, dan kesempatan kepada penyusun
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas yang telah diberikan kepada
penyusun.
Tidak lupa pula penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, penyusun mengucapkan
terimakasih juga kepada dosen pembimbing mata kuliah IAD, IBD, ISD yang telah
memberikan tugas ini kepada penyusun.
Dalam
pembuatan makalah ini, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Wasalam
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………...………….……………………………………….…i
DAFTAR ISI .……………………….………………….………………………….…ii
PENDAHULUAN ………………….………………….…………………………….1
PEMBAHASAN ….…….…….……………………..……………………………….2
a. Proses
terbentuknya Alam semsta menurut al-qur`an…………………2
b. Proses
terbentuknya alam semesta menurut sains……………….…….3
c.
Hubungan alam semesta antara al-qur`an dan sains…..……………….6
PENUTUP ……………………..…………………………………………………….8
A. Kesimpulan …………..………………………………………………......8
B. Kritik dan saran………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA…………….…..………………………………………………9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses terciptanya alam
semesta beseta isinya telah banyak di jelaskan dalam berbagai ilmu sains
terutama geologi. Hal-hal tentang proses terbentuknya alam semesta dan isinya
juga di jelaskan dalam Al-qur`an.
Belakangan ini berbagai pertanyaan mengenai
proses terbentuknya alam semsta banyak naik kepermukaan dalam berbagai cabang
ilmu terapan.
Dan pertanyaan-pertanyaan tersebut telah di jawab dan di
rangkum oleh sains maupun Al-qur`an.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
proses terbentuknya alam semesta menurut al-qur`an
2. Bagaimana
proses terbentuknya alam semesta menurut sains
3. Dimana
hubungan kedua nya ?
C.
Tujuan dan Manfaat
Makalah ini di susun guna
menjelaskan dan memaparkan proses terbentuknya alam semsta, beserta unsur-unsur
Bumi yang di tinjau dari sudut pandang sains yaitu ilmu geologi dan di tinjau
dari sudut pandang Al-qur`an. Dan sangat bermanfaat bagi kita semua mengetahui
akan terbentuknya alam semesta dalam kebenaranAl-qur`an dan terbuktinya dengan
para ilmuan sains.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Proses terbentuknya alam semesta menurut
Al-qur`an.
Pada permulaan terjadinya bumi
merupakan sebagian dari gumpalan gas dan matahari. Gumpalan gas yang besar
tersebut selalu dalm keadaan berputar. Di kerenakan sesuatu hal, terlepaslah
sebagian gumpalan itu, walaupun di campakan sangat jauh tetapi gumpalan itu
tetap berputar terus-menerus mengelilingi gumpalan besar (matahari tersebut).
Gumpalan-gumpalan yang terpisah dan masih tetap berputar tersebut setelah
mengalami proses pendinginan menjadi padat. Itulah yang di sebut planet-planet
yang jumlahnya 8. berturut-turut nama planet yang masuk susunan matahari :
Mercurius, venus, bumi, mars yupiter, saturnus, uranus, neptunus[1].
Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur’an pada
ayat berikut: “Dialah pencipta langit dan bumi.” (Al Qur’an, 6:101).
Keterangan yang diberikan Al Qur’an ini bersesuaian
penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat
astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi
materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa
yang tejadi dalam sekejap[2].
Telah di jelaskan dalam Al-qur`an tentang kejadian
asal-usul terjadinya alam semesta yang di sebut oleh para ilmuan yaitu teori Big
Bang dan telah terbukti di dalam Q.S Al-Anbiya` ayat 30.
Dan apakah
oarang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan
dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman. ? (Q.S Al-Anbiya` [21];30)
Peristiwa Big Bang di
atas di jelaskan oleh Al-qur`an dengan sangat indah dan bijaksana. Allah SWT
hanya mengatakan “langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian kami pisahkan antara keduanya”. Selanjutnya, Allah SWT menjelaskan
bahwa segala sesuatu yang hidup itu di ciptakan dari air.
Dan di
jelaskan juga dalam Al-qur`an dalam surat An-Nazi`at 30:32)
Bumi sesudah
itu di hamparkan-Nya, ia memancarkan dari padanya mata airnya dan menumbuhkan
tumbuhan-tumbuhannya. Dan, gunung-gunung di pancangkannya dengan teguh.[3]
Dan di jelaskan juga dalm Al-qur`an
tentang kehidupan Q.S Fushshilat ;11.
Kemudian dia
menuju kepada penciptaan dan langit itu masih merupakan asap, lalu ia berkata
kepadanya dan berkata pada bumi :”datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Kudengan suka hati atau terpaksa. “keduanya menjawab :”kami datang
dengan suka hati”.
Ilmu
pengetahuaan modern telah menetapkan bahwa alam ini pada mulanya adalah satu
padu dalam bentuk gas yang sama. Kemudian terpecah menjadi beberapa nebula
nebula atau sadim. Sadim berarti debu atau kabut kosmik atau galaxi galaxi yang
langit dan bumi terjadi di dalamnya. Kita telah mengetahui matahari tercipta
dari hasil ledakan tersebut yang terjadi dari tekanan yang sangat panas sekali
dan sempurnalah pemisahan yang disebutkan dalam ayat tadi setelah keduanya
bersatu padu. Adalam ayat ini terdapat indikasi bahwa ketika dialam terjadi ledakan, materi materi alma berpencar
ke sekeliling matahari di ruang angkasa.mperistiwa ini selesai dengan
terbentuknya benda benda ruang angkasa yang beraneka ragam.[4]
B. PROSES
TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA MENURUT SAINS
Proses kelahiran
alam semesta ternyata telah di mulai sejak sekitar 18 milyar tahun yang lalu,
yaitu sebelum terjadinya ledakan kosmis sangat dahsat dari sebuah titik
singularitas. Ledakkan itu di kanal dengan peristiwa big bang yang terjadi
sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu[5].
Prof. Jean Claude Batelere dari colege de France manyajikan tiga acuan untuk
mendeteksi terjadinya ledakan kosmis tersebut, yaitu elemen kimia ( chemical
element) tertua, claster bintang (globular cluster) tertua, dan bintang kurcaci
putih (white dwarf star) tertua di jagat raya. Dari imformasi tersebut kita
dapat menganologikan proses dari sebuah titik sampai menjadi suatu ledakan
dahsat kosmis ternyata membutuhkan waktu kurang lebih 4,3 milyar tahun, masa
ini hampir sama dengan umur planet Bumi, yaitu sekitar 4,56 milyar tahun[6].
Peristiwa
big bang yang telah di kemukakan oleh Georges Lemaitre, George Gamow pada tahun
1930an, dan Stephen Hawking pada tahun 1980-an tersebut telah menjelskan
kejadian awal alam semesta. Teori tersebut menjelaskan bahwa alam semesta
awalnya tersusun sebuah titik yang sangat rapat, padat dan panas, yang di sebut
titik singularitas, yaitu sebuah titik yang tidak terdefinisikan. Dari titik
inilah suatu ledakan kosmis maha dahsat yang di sebut sebagai big bang terjadi
dan membentuk atom-atom Hirogen(H) Helium(HE), Protoun, Electron, dan Neutron
dalm hitungan menit.
Menurut
teori Nebular yang di kembangkan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. menurut
teori ini , mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebule. Kabut gas ini
sebagian besar terdiri dari hidrogen dan sedikit Helium.
Menurut pendapat para ahli pikir atau Astronomi tentang alam semesta,
yaitu :
1. Anaximander (610-546)
Alam semesta berbentuk bola dan bumi sebagia pusatnya, langit dan isinya
beredar mengelilingi bumi. Pendapat ini bertahan hingga dua abab. Ia juga
mengajarkan membuat jam mataharai atau petunjjuk waktu, yaitu ddengan sebuah
tongkat yang tegak di atas bumi yang horizontal, maka bayangan tongkat menjadi
petunjuk waktu. Dan juga untuk menentukan titik balik matahari.
2. Anaximenes (560-520 SM)
Berpendapat bahwa unsur-unsur dasar pembentuk semua dasar itu adalah air.
Namun air merupakan salah satu bentuk saja. Ia dapat merenggang menjadi menjadi
apai(gas) atau memadat menjadi tanah (padat).
3. Pytagoras ( 500 SM)
Berpendapat, bahwa sebenarnya unsur dasar ada empat, bukan satu yang
dapat merubah kedalam tiga bentuk unsur lainnya, ke mepat unsur dasar itu
adalah, tanah, api, udara dan air.
4. Empedokles ( 480-430)
Menyempurnakan ajaran pytagoras tentang empat unsur dengan memperkenalkan
akan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan tenaga pemisah atau tolak
menolak.
5. Plato (427-347 SM)
Berpendapat bahwa keanekaragaman yang tampak di alam ini sebenernya suatu
duplikat saja dari suatu yang kekal dan inmaterrial.
6. Aristoteles (348-322 SM)
Berpendapat tentang unsur itu ia menyebutkan adanya zat tunggal “HULE”.
Zat tunggal tergantung kondisinya dapat berbentuk tanah, air dan api. Adanya
transmutasi ini di sebabkan oleh keadaan dingin, lembab, panas, dan kering.
Aristoteles percaya bahwa bumi itu bulat dan menjadi pusat dari alam semesta
yang beredar yang mengelilinginya.
Selanjutnya alam semesta menurut
sains modern :
Teori-teori dan pendapat-pendapat itu secara
umu ada dua bagian :
- Pra-abad ke-20
cenderung bahwa alam semesta itu tidak di ciptakan, tapi sudah ada sejak
dahulu-dahulunya (Qadim), dan lama.
- Para kosmolog abad
ke-20 bahwa alam semesta ini di ciptakan. Perubahan konsep tentang
penciptaan alam secara radikal ini berawal dari observasi yang di lakukan
oleh Hubble tahun 1929 M. Dengan menggunakan teropong bintang raksasanya,
ia melihat bahwa galaksi bimasakti berada dalam keadan menjauhi kita
dengan kelajuhan sebanding dengan jauhnya dari bumi. Alam semesta
seluruhnya mengalami peluasan.
Boleh jadi ilmuan seperti Newton dapat menghitung
dan menyusun sebuah teori tentang gaya grafitasi. Tetapi dia dan para ilmuan di
dunia hingga hari ini belum mengerti bagaimana gaya grafitasi itu muncul dengan
sendirinya sebelum peristiwa Big Bang terjadi[7].
Setiap gugusan bintang,
planet, asteroit, komet, dan lain sebagainya, di jagat raya ini secara otomatis
memiliki gaya dalam tubuhnya ssemuanya terikat satu sama lain di alam semesta
dalam suatu jaringan ikatan yang di sebut jaring-jaring gaya grafitasi. Itu lah
makna kalimat Allah SWT. Dalam ayat di bawah ini bahwa Allah menahan langit dan
bumi supaya tidak lenyap. Sungguh luar biasa informasi yang telah diberikan
ayat tersebut, dipahami bahwa gravitasi ternyata telah dijelaskan sejak 1400
tahun yang lalu sebelum Newton mengungkapkan teorinya pada abad ke 16.
Marilah kita renungkan kata-kata Newton di bawah ini
“Sistem matahari,planet planet, dan komet yang sangat indah itu hanya
dapat serba berlangsung dengan tuntunan
dan kendali zat cerdas dan berkuasa bukan serba.
Zat ini mengatur segalanya, bukan sebagai sukma dunia, namun sebagai
tuhan bagi semuanya, dan demi kekuasaannya. Dia biasa disebut Tuhan, penguasa
semesta alam.”Isacc Newton (1642-1727), Bapak Fisika Modern Penemu Teori Gaya
Gravitasi.
Seperti telah disinggung diatas, Gravitasi telah berbentuk dan muncul
dengan sendirinya sejak sebelum pristiwa Big Bang pada sekitar 13,7 Milyar
tahun lalu.
Gravitasi merupakan sebuah jaring jaring yang menghubungkan milyaran
galaxi, triliunan bintang dan triliunan planet planetnya.
Gravitasi bukan hanya milik planet bumi. Dalam hal ini, Sains modern
belum dapat menjelaskan bagaimana gravitasi ini muncul di alam semesta sejak
milyaran tahun lalu.
Bila kita bersedia mempelajari keseimbangan keseimbangan misterius yang
ada di bumi, kita dapat menyusun daftar panjang yang berisi faktor penentu
kehidupan.[8]
C.
HUBUNGAN
ALAM SEMESTA MENURUT AL-QUR`AN DAN SAINS
Sejak saat masa keemasan alam
semesta terjadi. Bintang-biodern, Penemu Teori Gayantang, proto-proto galaksi,
galaksi-galaksi, dan Quasar mulai terbentuk. Semua terkendali dalam
jaring-jaring grafitasi yang sudah terbentuk sejak awal, sebelum ledakan cosmis
tersebut. Selanjutnya, alam semesta mengembang dan berangsur dingin.
Yang di jelaskan dalam Q.S Al-Anbiya
; 30..
Artinya
: dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan keduanya. Dan
dari air kami jadiakn sesuatu yang hidup maka mengapakah mereka tida juga
beriman?.
Peristiwa big bang di atas di
jelaskan oleh Al-qur`an dengan sangat indah dan bijaksana. Allah SWT hanya
mengatakan bahwa “langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu,kemudian kami pisahkan antara keduanya”. Selanjutnya Allah SWT menjelaskan
segala sesuatu yang hidup itu di ciptakan dari air.
Ternyata Al-qur`an menyajikan
imformasi yang sangat akurat bahwa pada awalnya langit dan bumi memang berpadu
dalam satu titik singularitas sebagai asal segala yang ada di jagat raya.
Marilah
kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut,
langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat “fatq“. Keduanya lalu terpisah
(“fataqa“) satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap
awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh
materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk “langit dan
bumi” yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal
yang masih berada pada keadaan “ratq” ini. Titik tunggal ini meledak sangat
dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk “fataqa”
(terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan
alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.
Antara pendapat menurut ahli pikir
atau astronomi, salah satunya Anaxismander (610-546 SM), mengatakan bahwa unsur-unsur dasar pembentuk semua dasar itu
adalah air. Namun air merupakan salah satu bentuk saja. Ia dapat merenggang
menjadi menjadi apai(gas) atau memadat menjadi tanah (padat).
Dari
penjelasan para ahli tersebut juga di jelaskan dalm Al-qur`an :
Artinya : Kemudian
Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap.
Jadi
pendapat Anaximander tentang proses alam
semesta sama dengan penjelasan dalam Al-qur`an. Yaitu tentang gas dan asap yang
di jelaskan oleh Aximander sama dengan yang di jelaskan dalam Al-qur`an bahwa langit
dan bumi itu merupakan asap dahulunya.
Beberapa ahli astronomi percaya
bahwa perluasan atau pengembangan alam semesta akan terus berlanjut, sedangkan
beberapa ahli lainya menyakini bahwa suatu saat alam semeesta akan mengerut.
Di dalam ayat berikut Allah SWT
telah memaparkan sangat jelas bahwa alam semesta memang meluas atau mengembang.
Artinya
: Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan(kami) dan sesungguh nya kami
benar-benar meluaskan(mengembangkan)Nya. (Q.S Al-Dzariyat : 47)
Kata
musi`un dalam bahasa Arab sangatlah tepat di terjemahkan sebagai”meluaskan”
atau “mengembangkan” yang sesuai dengan penjelasan sains masa kini bahwa alam
semesta memang meluas atau mengembang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada pembahasan tentang alam
semesta antara Al-qur`an dan sains dapat kita simpulkan bahwa Ternyata Al-qur`an menyajikan informasi yang
sangat akurat bahwa pada awalnya langit dan bumi memang berpadu dalam titik
singularitas sebagai asal segala yang ada di jagat raya. Dan dari pernyataan
tersebut di bukti kan oleh para ilmuan bahwa asal-usul dari terjadinya alam
semesta di karenakan adanya ledakan Big Bang.
Dan kita simpulkan bahwa
setiap pernyataan yang ada di dalam Al-qur`an telah terbukti oleh para ilmuan
modern sekarang ini.
B.
Kritik dan Saran
Dari makalah ini penyusun menyadari
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan di dalam pembuatannya. Untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak, agar dalam pembuatan makalah yang akan datang akan lebih baik dan
tidak akan terjadi kesalahan lagi. Semoga dengan adanya makalah ini, kita dapat
mengetahui tentang tentang Proses terbentuknya alam semesta menurut Al-qur`an
dan sains.
DAFTAR PUSTAKA
Haryo Sudarmojo, agus, Ir; 2008, Menyimak Rahasia Sains Bumi dalam Al-qur`an.PT. Mizan Pustaka, Bandung.
Wardiyatmoko,
K, Drs, MM ; 2006, Geografi X,
Erlangga, Jakarta.
Ihsan
Nul Hakim, Guntur putra Jaya dan Fauzan; 2008, IAD,ISD, IBD, STAIN CURUP.
Yahya, Harun: tentang Al-Quran dan Astronomi, sumber: harunyahya.com
Jasin
maskoeri, Drs ; 2008, Ilmu Alamiah Dasar,
PT. Raja grafindo, Jakarta.
Kamil
Abdushsmad, DKK; 2003, Mukjizat ilmiah
dalam Al-qur`an. Akbar media Sarana, Jakarta.
[1]. Uraian dari K. Wardiyatmoko, Geografi
, perkembangan jagat raya dan pembentukan muka bumi. Erlangga, Jakarta,
2006. hal 47.
[3] . M. Kamil Abdushshamad, Mukjizat ilmiah dalam al-qur`an. Akbar
Media Eka Sarana, Jakarta ,
h 71.
[5] . ledakan dahsyat kosmos
big bang berasal dari sebuah titik yang sangat rapat dan maha panas yang
disebut titik singularitas.
[6]. Ir. Agus Haryo Sudarmajo, Menyibak Rahasia SAINS BUMI dalam Al-qur`an,
(bumi berpadu dengan langit), PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008. hlm.8-9.
[7]. Ir. Agus Haryo Sudarmojo, Menyimak
Rahasia Sains Bumi dalm Al-qur`an. PT. Mizan Pustaka, Bandung , 2008, cet ke-1. hlm. 29-30.
[8] . Ir. Agus Haryo
Sudarmojo, Menyimak Rahasia Sains Bumi
dalm Al-qur`an. PT. Mizan Pustaka, Bandung ,
2008, cet ke-1, h 29-30.
1 komentar:
trimakasih atas penjelasan nya
Posting Komentar